Membuat Sertfikat Otomatis dengan Mail Marger
Diposting oleh
Berbagi Ilmu
|
Label:
Tugas kuliah
Read User's Comments(0)
Perkiraan Data Penduduk di Lima Provinsi di Indonesia
Diposting oleh
Berbagi Ilmu
|
Label:
Tugas kuliah
Diposting oleh
Berbagi Ilmu
|
Label:
Tugas kuliah
PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
ANALISIS USAHA DAN PEMASARAN MANISAN TOMAT
UD. KENANGA KEC. AMPENAN KOTA MATARAM
NAMA :
DENI AWANSYAH
NIM :
C1G 009 076
PROGRAM STUDI
: AGRIBISNIS
UD. KENANGA JLN.ENERGI GG.POGOT KEC. AMPENAN
KOTA MATARAM
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS/SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL
EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2012
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS USAHA DAN PEMASARAN MANISAN TOMAT
UD. KENANGA KEC. AMPENAN KOTA
MATARAM
DISUSUN OLEH :
DENI
AWANSYAH
C1G
009 076
Telah disahkan oleh tim penguji Tugas
Akhir
Pada Tanggal : …………………..
Program Studi :
Agribisnis/Sosial Ekonomi Pertanian
Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas
Mataram
|
|
||||||
|
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan
laporan praktek lapang dengan judul
“Analisis Usaha Dan Pemasaran Manisan Tomat ” sebagai tugas pada Program Studi
Agribisnis.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin, MS selaku Dekan
Fakultas Pertanian Universitas Makasar.
2.
Ir. Suryanto selaku Pembimbing Utama Praktek Kerja
Lapangan Fakultas Pertanian Universitas Makasar.
3.
Bapak Mohammad Salim selaku Pembimbing Pendukung
Praktek Kerja Lapangan Fakultas Pertanian Universitas Makasar.
4.
Bapak, ibu, kakak serta keluarga besar tercinta
yang telah memberikan kasih saying, motivasi, semangat serta doa kepada penulis
selama menempuh pendidikan.
5.
Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis
sadari bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, akan tetapi penulis
sadar bahwa laporan
ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan masukan dan
tambahan referensi bagi pembaca, amin.
Akhirnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya laporan ini.
|
DAFTAR
ISI
BAB
I : PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Semakin lama tuntutan
ekonomi memaksa masyarakat untuk semakin kreatif dalam memenuhi kebutuhan
hidup, salah satu strategi yang dapat dikembangkan yaitu seperti usaha
agroindustri rumah tangga. Walaupun ini bukan dijadikan sebagai pekerjaan tetap
akan tetapi ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup yang
semakin hari semakin mendesak karena faktor persaingan yang semakin meluas
dikalangan masyarakat yang khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingat
pertumbuhan masyarakat yang semakin hari semakin besar maka kebutuhan
masyarakat secara tidak langsung akan mengalami peningkatan, oleh karena itu
agroindustri rumah tangga ini cukup berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat
meskipun tidak dengan secara besar-besaran akan tetapi bisa menanggulangi
kebutuhan masyarakat suatu wilayah tertentu.
Sehubungan dengan
diharuskannya melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan untuk membantu
masyarakat dalam memperoleh komunikasi, menambah wawasan dan untuk memenuhi
syarat mahasiswa untuk menyelsaikan studi di bangku pendidikan.
Sehubungan dengan Program Pendidikan S1 yang mengharuskan pelaksanaan PKL ,
maka tulisan ini merupakan laporan pelaksanaan PKL di UD. Kenanga. Khususnya mengkaji tentang pemasaran usahamanisan
tomat. Selengkapnya tulisan ini berjudul ”Analisis
Usaha dan Pemasaran Manisan TomatUD. Kenanga Kec. Ampenan Kota
Mataram”.
1.2
Tujuan
1.
Untuk mengetahuiproses produksi manisan tomat.
2.
Untuk mengetahui mamfaat dan nutrisi yang
terkandung didalam manisan tomat
3.
Mengetahuiusaha danpemasaran produk manisan
tomat
4.
Untuk menambah pengelaman kerja dibidang
Agroindustri
1.3 Sasaran
1.
Pelaksanaan Observai guna mendapatkan
pengetahuan dalam melakukan proses pengolahan manisan tomat.
2.
Melakukan
proses produksi mulai dari bahan baku pembuatan sampai menjadi maniaan tomat.
3.
Melakukan pemilihan bahan baku aneka olahan
tomat yang berkualitas.
4.
Melakukan
penjualan produk-produk hasil olahan UD. Kenanga.
BAB
II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tomat
Tomat(
Lycopersicon esculentum Mill.) adalah komoditas hortikultura yang penting baik
karena harganya yang cukup baik maupun penggunanya dalam konsumsi
masyarakat.Tomat merupakan tanaman asli Benua Amerika yang tersebar dari
Amerika Tengah hingga Amerika Selatan.Tanaman tomat pertama kali dibudidayakan
oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM.
Penyebaran tomat di
Indonesia dimulai dari Filipina dan Negara-negara Asia lainnya pada abad
ke-18.Pada awalnya, tomat yang pertamakali ditanam oleh suku Inca dan suku
Aztec ini masih berbuah kecil dan produktivitasnya juga masih rendah.Hal ini
jelas berbeda dengan kondisi sekarang. Buah tomat yang dihasilkan biasa
menghasilkan bobot hingga 0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per tanaman. Selain
kualitas dan buahnya yang tinggi , tanaman tomat hibrida juga mampu beradaptasi
dengan berbagai kondisi agroklimat, mulai daerah dataran rendah, dataran
menegah, hinggga dataran tinggi. Bahkan ada juga varietas yang tahan terhadap
hama dan penyakit tertentu.
2.2
Prospek Pengembangan Tomat
Tomat adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1
sampai 3 meter.Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Semakin meluasnya perkembangan
sayuran tomat yang khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan oleh karena
sayuran ini merupakan sayuran yang sifatnya tidak bisa tahan begitu lama
mengakibatkan para petani tomat sering mengalami kerugian dalam mengusahakan
sayuran ini, maka informasi dalam bagaimana mengolah dan membuat tomat bisa
menjadi tahan lama dan bisa memperoleh nilai tambah untuk para petani ini
sangat dibutuhkan, seiring dengan perkembangan zaman maka telah ditemukan
beberapa cara bagaimana tomat diolah sedemikian rupa untuk mendapatkan nilai
tambah seperti, yang dilakukan oleh UD. Kenanga salah satu agroindustri rumah
tangga yang mengolah tomat menjadi sebuah manisan yang disebut manisan tomat.
2.3
Pengolahan Manisan Tomat
2.3.1. Pengadaan Bahan Baku
Dalam pengolahan manisan tomat ini salah satu hal yang
perlu diperhatikan adalah pemilihan bahan baku. Adapun bahan baku yang
diperlukan yaitu:
1.
Tomat
Dalam pengolahan manisan tomat ini tomat yang digunakan yaitu tomat jenis
apa saja akan tetapi jenis tomat juga akanmempengaruhi daya tarik dan rasa khas
pada tomat tersebut. Dalam manisan tomat UD.Kenanga ini jenis tomat yang
digunakan dalam pembuatan manisan tomat yaitu tomat yang sudah masak dan jenis
tomat buah.
2.
Kapur sirih
Dalam pembuatan manisan tomat kapur sirih berfungsi untuk membuat tomat
menjadi tetap kenyal disaat pemasakan tomat setelah direndam dengan air yang
sudah dicampurkan dengan kapur sirih.
3.
Gula pasir
Gula pasir dalam pembuatan tomat disini mempunyai fungsi sebagai pemanis
dalam manisan tomat. Jenis gula pasir yang digunakan yaitu jenis gula pasir apa
saja.
2.3.2. Pembuatan Manisan Tomat
1. Penyortiran
Tomat yang sudah
di dapatkan atau yang dijadikan bahan baku dalam pengolahan manisan tomat disni
pelu disortir terlebih dahulu sebelum melakukan beberapa tahap dalam pengolahan
manisan tomat.
2.
Penimbangan
Rumput laut yang
siap diolah ditimbang, demikian pula dengan gula pasir. Ukuran-ukuran bahan
yang akan ditimbang sesuai dengan adonan manisan tomat yang akan diolah.
3.
Pemberian Lubang Pada Tomat
Pemberian lubang
pada tomat bertujuan untuk membuat pori-pori pada tomat supaya campuran yang
akan diberikan seperti gula pasir dan kapur sirih bisa meresap kedalam buah
tomat tersebut.
4.
Perendaman
Sebelum dilakukan
pengukusan pada tomat terlebih dahulu dilakukan perendaman selama 2 sampai 3
jam dengan air kapur. Ini dilakukan supaya saat pemasakan tomat menjadi lebih
kenyal.
5.
Penyaringan
Tomat yang sudah
direndam didalam air kapur selama 2 sampai 3 jam disaring. Ini bertujuan untuk
memisahkan tomat dengan air kapur yang sudah direndam tersebut.
6.
Pemasakan
Tomat yang sudah
disaring kemudian dimasak dengan wajan yang sudah dipanaskan di atas kompor.
Pemasakan manisan tomat ini tidak menggunakan air tetapi cukup dengan memasukan
tomat yang telah di rendam tersebut kedalam wajan yang sudah disiapkan diatas
kompor. Tomat direbus sampai tomat berubah warna menjadi merah terang atau
selama 3 sampai 4 jam.
7.
Penjemuran
Tomat yang sudah
di rebus kemudian dijemur selama 3 sampai 4 hari atau sesuai dengan keadaan
cuaca lingkungan. Penjemuran ini juga bisa dilakukan dengan cara di oven.
2.4 Pengemasan
Pengemasan
berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi,
sehingga dengan demikian produk dapat sampai ke konsumen dalam keadaan baik.
Selain itu, kemasan juga berperan sebagai alat penakar yang sekaligus juga
dituntut untuk dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi konsumen diantaranya
mudah untuk dipakai, disimpan, dibuka dan ditutup kembali, serta mudah pula
untuk dibuang atau dimanfaatkan lagi.
Fungsi tambahan lain yang
tidak kalah pentingnya adalah sebagai media informasi dari pihak produsen
kepada konsumen antara lain mengenai nama dan alamat produsen, nama dan
identitas produk, termasuk komposisinya, cara penyimpanan dan pemakaian. Semua
informasi tersebut dituliskan atau dicetak diatas label yang dipasang pada
kemasannya. Kecuali hal-hal tersebut diatas masih ada suatu yang dewasa ini
semakin dominan yaitu sebagai alat promosi.
Hal ini disebabkan banyaknya pusat-pusat perbelanjaan yang bersifat
swalayan. Untuk itu desain, bentuk, corak, serta warnanya dibuat semenarik
mungkin sehingga kemasan memiliki kemampuan untuk menjajakan dirinya sendiri
(salesman). Manisan tomat yang sudah di jemur dan sudah siapdi konsumsi dikemas
dalam wadah yang telah disediakan seperti plastik dan kotak. Ukuran yang
digunakan tergantung pada perusahaan masing-masing. Kemasan ditutup atau
diproses dengan rapi lalu diberi atau dibubuhkan label sesuai dengan nama
perusahaan, sebelum dipasarkan, disimpan dengan baik.
2.5 Sistem Pemasaran
2.5.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran
menurut American Marketing Association
atau Asosiasi Pemasaran Amerika
mengartikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsep
pemberian harga, promosi dan pendistribusian ide-ide, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi ( Cravens,
1994). Pemasaran menurur ( Kotler, 1997) adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan memerlukan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Pemasaran menurut Sapoetra, dkk (1998) adalah segala
kegiatan yang dilakukan agar barang hasil produksi dari produsen dimungkinkan
mengalir secara lancar ke sektor konsumen. Jadi secara sederhana pemasaran
dapat diartikan sebagai proses penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda, yang menambah nilai produk
pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
2.5.2. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah mengusahakan agar pembeli
memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu dan harga yang tepat
(Mubyarto, 1989). Fungsi pemasaran merupakan aktivitas penting yang
dispesialisasikan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Fungsi pemasaran dapat
dibagi menjadi 3 kelompok (Winaedi, 1980) :
1.
Fungsi
pertukaran terdiri dari fungsi pembelian dan fungsi penjualan.
2.
Fungsi
pengadaan secara fisik terdiri dari fungsi pengangkutan dan fungsi penyimpanan.
3.
Fungsi
pemberian jasa terdiri dari fungsi permodalan, penerimaan resiko, informasi
pasar dan standarisasi.
Dalam kegiatan pemasaran suatu barang, fungsi pemasaran
yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran akan berbeda-beda sesuai
dengan kemampuan modal yang dimiliki. Adanya perbedaan kegiatan (fungsi
pemasaran) yang dilakukan oleh lembaga pemasaran akan menyebabkan perbedaan
tingkat keuntungan yang diterima (Nitisemito,1981).
2.5.3. Jalur Distribusi
Secara umum jalur distribusi
dapat dibedakan menjadi dua jalur, seperti yang terdapat pada gambar 1 berikut
ini :
Gambar 1. Sistem Pemasaran.
1. Langsung ke Konsumen
Penjualan langsung ke konsumen akhir adalah penjualan tanpa melalui jasa atau perantara pihak lain. Cara ini
merupakan sistem distribusi yang paling lama dijalankan oleh produsen.
Keuntungan sistem penjualan ini adalah harga jual yang diterima produsen lebih
tinggi dibandingkan dengan melalui pengecer. Sedangkan kelemahannya adalah
produsen harus memasarkan sendiri sehingga jumlah penjualan sangat terbatas dan
daerah penyebarannya terbatas pula. Dan Volume untuk pemasarannya yaitu
sekitar30.000gram untuk sebulannya. Sedangkan Volume
pemasaran dalam seminggu yaitu sekitar7500gram. Kemudian harga yang diberikan produsen ke konsumen untuk kemasan 200
gramRp. 15.000 per bungkus dan kemasan untuk 400gramRp. 30.000 per bungkus.
2. Melalui Pengecer
Dalam sistem distribusi ini, produsen harus tetap
berkeliling memasarkan barangnya, tetapi tidak langsung ke konsumen melainkan
ditanggung oleh pengecer. Cara ini cukup praktis dan memungkikan memproduksi
manisan tomat dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk usaha skala rumah tangga,
sistem distribusi ini cukup cocok. Dan Volume untuk pemasarannya yaitu
sekitar30.000gram untuk perbulannya. Sedangkan Volume pemasaran dalam seminggu yaitu sekitar7500gram. Kemudian harga yang diberikan produsen ke pengecer yaitu untuk kemasan
200 gram Rp.
14.000 per bungkus dan untuk kemasan 400 gramRp. 29.000 per bungkus. Sehingga
harga manisan tomat sampai di tangan konsumen untuk kemasan 200 gramRp. 15.000,
sedangkan untuk kemasan 400 gramRp.30.000 per bungkus. Tetapi harga tersebut
dapat berubah semua tergantung dari pihak pengecer, apabila ingin mendapatkan
keuntungan yang lebih banyak maka manisan tomat laut akan dinaikan bila dijual ke konsumen akhir.
Usaha manisan tomat
yang dilakukan di UD. Kenanga
menunjukkan bahwa margin pada saluran I berbeda dengan margin pada saluran II dan keuntungan yang diperoleh
pada saluran I lebih besar
dari pada saluran II sehingga saluran
yang pendek (Saluran I) lebih
efisien daripada saluran yang panjang (Saluran II).
BAB III : URAIAN SINGKAT TENTANG PERUSAHAAN
UD. Kenanga merupakan lokasi pengambilan sampel dalam
kaitannya dengan penulisan laporan PKL ini, yang dikhususkan pada pembuatan
manisan tomat. Usaha agroindustri UD.Usaha ini dirintis oleh Pak Suharto
dan Bu Hayati yang merupakan pemilik UD.KENANGA saat ini.
Usaha ini awalnya
merupakan binaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang
dibentuk oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun
1996-1997.Sebelumnya usaha ini bernama “KAMBOJA” dumana usaha pertamanya adalah
Emping Melinjo. Pada tahun 2000 pimpinan usaha ini mengusulkan status “UD” ke Departemen Perindustrian dan
Perdagangan (DEPERINDAG) dan menjadi UD. KAMBOJA.
Tahun 2010 nama usaha ini berubah menjadi UD. KENANGA dikarenakan
ada usaha agroindustri lain yang sama-sama bernama UD. KAMBOJA.Semenjak itu
UD.KENANGA juga berpindah binaan dari UPPKS dan sekarang usaha ini di bawah
binaan Dinas Pertanian sampai saat ini.Dan semenjak itu juga produk yang
dihasilkan semakin banyak.
Sampai sekarang, UD.KENANGA tercatat telah mendapat pengakuan kesehatan
produk dari Dinas Kesehatan P.IRT.Nomor 203.527.101.247.Produk yang paling
sering diproduksi saat ini adalah Telur asin, Manisan tomat dan Kripik Ubi
ungu.
Adapun usaha-usaha yang dijalankan oleh UD. Kenanga yaitu :
1.
Manisan
Tomat
2.
Telur Asin
3.
Stik
Ubi Ungu
4.
Kripik
Ubi Ungu
5.
Kripik Talas,
6.
Kripik Paru, dan
7.
Emping Melinjo
BAB IV : RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan PKL Mahasiswa pada UD. Kenanga Karang BuyukKec.ampenan
Kota Mataram.
Tabel 1. Tabel Rincian Rencana
Kegiatan PKL.
No.
|
Jenis Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||
Oktober
|
Nopember
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Penyerahan peserta PKL
|
||||||||
2
|
Mengikuti kegiatan umum :
|
||||||||
- Pembuatan telur
asin
|
|||||||||
- Pembuatan kripik ubi ungu
|
|||||||||
-pembuatan manisan tomat
|
|||||||||
- Perendaman tomat
|
|||||||||
- Pemasakan tomat
|
|||||||||
- Penjemuran tomat
|
|||||||||
- Pembuatan stik ubi ungu
|
|||||||||
3.
|
Mengikuti kegiatan khusus :
|
||||||||
- Pengadaan bahan baku manisan
|
|||||||||
- Pembuatan manisan tomat
|
|||||||||
- Pemasakan manisan tomat
|
|||||||||
- Penjemuran
|
|||||||||
- Pengemasan
|
|||||||||
- Pemasaran
|
|||||||||
4.
|
Penarikan peserta PKL
|
BAB V : PELAKSANAAN KEGIATAN
5.1 Kegiatan Umum
Kegiatan pengolahan telur asin merupakan jenis usaha industri kecil yang masih
dalam tahap pengembangan, sedangkan telur bebek untuk saat ini bukan hal yang
baru dalam bisnis makanan olahan. Tetapi berdasarkan analisa terhadap kegiatan
pemasaran usaha pengolahan telur asin di UD. Kenanga, selama masa PKL dapat dilihat
bahwa kegiatan usaha pengolahan telur asinini merupakan jenis usaha yang layak untuk
dikembangkan. Maka pengolahan telur bebek menjadi telur asin dapat ditempuh
melalui beberapa langkah sebagai berikut :
1.
Pencucian
Sebelum dicuci telur asin terlebih dahulu direndam didalam bak berisi air
yang sudah dicampur dengan sunlight.Ini tujuannya supaya kotoran yang menempel
pada kulit telur mudah terlepas pada saat disikat .Kulit telur kemudian disikat
bersih dan meniriskan telur yang sudah bersih.
2.
Penyortiran
Setelah dicuci bersih, telur siap disortir. Penyortiran bisa menggunakan
alat penyortir maupun dengan cara manual, dimana telur disentil menggunakan
jari. Penyortiran ini tujuannya adalah untuk memilih telur yang layak untuk
diasinkan.Telur yang tidak layak contohnya adalah telur yang mengalami
keretakan.Selain itu tujuan penyortiran adalah untuk memisahkan telur ukuran
besar dan ukuran kecil.
3.
Proses Pengasinan
Kegiatan ini adalah kegiatan inti dari pembuatan telur asin. Telur yang
sudah disortir kemudian akan diasinkan.
Ø Adapun bahan
yang digunakan dalam pengasinan adalah:
·
Lumpur yang sudah disaring
·
Garam
·
Abu Gosok
Ø Tahap
pengasinan adalah:
·
Telur dilumuri dengan adonan (Garam + Lumpur) yang telah disiapkan
terlebih dahulu.
·
Telur dilumuri kembali dengan abu gosok supaya adonan semakin menempel
pada kulit telur
·
Pemeraman/Penyimpanan
·
Untuk telur yang ukurannya besar langsung diperam dalam wadah selama
10-12 hari. Telur ukuran besar akan dipasarkan setelah telur direbus terlebih
dahulu
·
Untuk telur ukuran kecil akan langsung dikemas. Dan pemeraman dilakukan
didalam kemasan(keranjang) selama 10-12 hari.
4.
Pengemasan dan Pelabelan
Pengemasan telur asin dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, telur asin
yang sudah dilapisi abu gosok dumasukkan
kedalam plastik pembungkus yang sudah ada didalam keranjang, kemudian tutup
keranjang diikar dengan tali rafia supaya tutup tidak bergeser atau terlepas.
Tujuan dari pengemasan ini adalah untuk menjaga produk telur asin selama
masa pemeraman dari telur bebek menjadi telur asin supaya telur tidak menjadi
rusak atau pecah. Kemasan yang sudah siap kemudian di beri label yang merupakan
identitas dari perusahaan/agroindustri.
5.2. Kegiatan Khusus Pembuatan Manisan Tomat
5.2.1. Pengadaan Bahan Baku
Pada tahap pengadaan bahan baku ini bahan baku
yang dibutuhkan diperoleh dari pasarkebon roek ampenan, bahan baku yang
dimaksud disini seperti tomat,kapur sirih, dan gula pasir. Untuk bahan baku
kapur sirih dan gula pasir bisa didapatkan di kios dan tempat belanja lainnya
yang ada di sekitaran ampenan, dan untuk bahan baku tomat selain didapatkan di
pasar kebon roek juga bekerjasama dengan petani tomat. Ini dilakukan karena
tomat merupakan tanaman musiman yang terkadang tidak bisa didapatkan di pasar,
dan untuk harganya ini tidak bisa dipastikan oleh pimpinan UD. Kenanga karena
harga tomat bisa berubah-berubah sesuai dengan pasarannya, tapi untuk musim ini
harga tomat bisa didapatkan dengan harga Rp. 3.000 sampai Rp. 4.000 / Kg.
5.2.2. Pemberian Lubang Pada Tomat
Tomat
yang sudah didapatkankemudian di lakukan pemberian lubang pada tomat. Pemberian
lubang pada tomat bertujuan untuk memudahkan adonan yang akan di campur dengan
tomat bisa meresap kedalam tomat.
5.2.3. Perendaman Tomat
Tomat
yang sudah diberikan lubang kemudian direndam didalam larutan air yang sudah
dicampurkan dengan kapur sirih. Perendaman dengan kapur sirih ini bertujuan supaya
bisa membuat tomat menjadi kenyal disaat pemasakan nanti, dan supaya tomat
tidak mudah terpisah dengan daging ataupun bijinya.
5.2.4. Penirisan Tomat
Tomat
yang sudah direndam dengan air kapur tadi kemudian di tiriskan dan dicuci
sampai bersih sehingga tidak ada bekas-bekas hingga aroma larutan kapur
tersebut pada bagian-bagian tomat.
5.2.5. Pemasakan Tomat
Setelah
melewati tahap penirisan kemudian tomat di masak dengan wajan yang sudah di
sediakan diatas kompor . Pemasakan manisan tomat ini tidak menggunakan air
tetapi cukup dengan memasukan tomat yang telah di rendam tersebut kedalam wajan
yang sudah disiapkan diatas kompor. Tomat direbus sampai tomat berubah warna
menjadi merah terang atau selama 3 sampai 4 jam.
5.2.6. Penjemuran
Tomat yang sudah di rebus
kemudian dijemur selama 3 sampai 4 hari atau sesuai dengan keadaan cuaca
lingkungan. Penjemuran ini juga bisa dilakukan dengan cara di oven.
BAB VI : HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
6.1. Pengadaan Bahan Baku
Seperti
diketahui bahawa tomat merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam
pembuatan manisan tomat ini, pengadaan
bahan baku oleh UD. Kenanga didapatkan langsung dari petani dan ataupun bisa
didapatkan di pasar, pasar kebon roek yang biasa tempat membeli bahan baku ini,
dan untuk harga bahan baku ini pimpinan UD. Kenanga bisa mendapatkan harga yang
lebih murah karena berlangganan pada satu pedagang tomat yang ada di pasar
kebon roek ampenan hal ini juga dapat dijadikan sebagai keuntungan tersendiri
walaupun nilainya tidak begitu bear akan tetapi bisa mendapatkan nilai tambah
untuk pengusaha manisan tomat di UD. Kenanga. Faktor harga tomat yang tidak
menentu pada setiap musim membuat perusahaan harus bisa membaca peluang
bagaimana mendapatkan bahan baku yang murah tapi berkualitas bagus maka dengan
itu pimpinan UD. Kenanga bekerja sama dengan petanitomat dalam penyediaan bahan
baku ini karena tomat dipasar tidak selamanya bisa didapatkan.
6.2. Modal
Tenaga
kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13
tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
6.3. Tenaga Kerja
Tenaga
kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13
tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
6.4. Sarana dan Prasarana
Sarana
dan prasarana dalam pengembangan agroindustri manisan tomat ini tidak kalah
pentingnya dengan faktor-faktor pendukung lainnya. seperti modal, tenaga kerja
dan lain-lain. Jika dilihat dari sarana bahan baku yang tidak begitu sulit
untuk didapatkan ini merupakan salah satu keuntungan tersendiri dalam
kelancaran proses produksi manisan tomat di UD. Kenanga. Sedangkan untuk
prasarana yang dimiliki oleh UD. Kenanga seperti alat produsi manisan toamat
didapatkan dari modal sendiri dan bantuan dari instansi lain yang terkait.
Dalam pengolahan manisan tomat ini sebenarnya tidak begitu memerlukan alat yang
rumit atau yang kerap dikatakan modern maka dalam konsep ini prasarana dalam
pengolahan manisan tomat tidak akan dibahas dengan detail atau merinci.
6.5. Proses Produksi
Proses
pembuatan manisan tomat adalah hal mendasar yang harus selalu diperhatikan,
karena baik buruknya mutu dan kualitas manisan tomat sangat tergantung pada
proses pembuatan ini. Sebelum membuat manisan tomat, terlebih dahulu
dipersiapkan alat dan bahan sebagai berikut :
1.
Alat
a.
Timbangan
b.
Lidi
c.
Bak
karet atau baskom
d.
Wajan
e.
Pengaduk
f.
Kompor
g.
Penyaringan
h.
Tampi
2.
Bahan
a.
Tomat
b.
Air
untuk merendam
c.
Kapur
sirih
d.
Gula
pasir
Setelah
semua alat dan bahan tersebut tersedia maka proses pembuatan manisan tomat
dapat dimulai dilaksanakan. Proses pertama yang dikerjakan adalah cuci bersih
tomat, buang pangkal/tempat tangkai tomat, tusuk-tusuk tomat dengan lidi
atau garpu sampai membentuk lubang di
sekeliling buah tomat dengan rata, kemudian sediakan air didalam bak yang sudah
disiapkan dan rendam tomat didalam larutan kapur sirih selama 3 sampai 5 jam.
Setelah itu kembali tiriskan dan cuci kembali tomat yang sudah direndam oleh
larutan air kapur sirih tersebut cuci dengan bersih sampai tidak ada bekas
larutan kapur sirih di sekeliling masing-masing buah tomat.Untuk tahap
selanjutnya yaitu perebusan atau pemasakan tomat, tomat yang sudah di rendam
dengan larutan kapur sirih tadi kembali di masukkan diatas wajan yang sudah
disiapkan diatas kompor, tunggu sampai mendidih dan kemudian masukkan larutan
gula sesuai dengan kapasitas yang di produksi. Jika memproduksi 10 kg tomat
maka gula pasir yang di butuhkan sebanyak 4 kg, setelah itu aduk dengan
perlahan sampai gula pasir tersebut merata keseluruh bagian tomat, tomat yang
sudah masak akan mengalami perubahan bentuk dan warna, warna merah terang dan
bentuk yang kenyal dikatakan itu sudah maksimal dan siap untuk diangkat.
Setelah direbus tomat siap untuk diangkat dan tiriskan air tomat tersebut
kemudian diamkan sampai dingin dan pindahkan ke tempat yang sudah disediakan
untuk meneruskan proses penjemuran. Setelah itu tomat yang sudah dipindahkan di
jemur dibawah terik sinar matahari sampai kering biasanya 2 sampai 3 hari jika
dimusim kemarau.Setelah kering segera dikemas dalam toples atau plastik kedap
udara.
6.6.
Pengemasan
Pengemasan
berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan fisik dan kontaminasi,
sehingga dengan demikian produk dapat sampai ke konsumen dalam keadaan baik.
Selain itu, kemasan juga berperan sebagai alat penakar yang sekaligus juga
dituntut untuk dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi konsumen diantaranya
mudah untuk dipakai, disimpan, dibuka dan ditutup kembali, serta mudah pula
untuk dibuang atau dimanfaatkan lagi.
6.7. Pemasaran
Pemasaran
adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya.Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen.Maka kegiatan
pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam
kaitannya dengan pasar.Kotler (2001).
Dalam
memasarkan produknya UD. Kenanga menetapkan harga produk yang
cukup bervariasi yaitu sebagai berikut :
Tabel. Harga manisan tomat Di Berbagai Saluran Pemasaran.
Jenis
Kemasan
|
Saluran Pemasaran
|
|
Langsung
Ke Konsumen
|
Pengecer
|
|
Kemasan
Mika 2 ons
|
Rp. 15.000
|
RP.
14.000
|
Kemasan
Mika 4 ons
|
Rp. 30.000
|
Rp.
29.000
|
Berdasarkan
Tabel diatas, terlihat bahwa
saluran pemasaran manisan
tomatyang dijalankan oleh UD. Kenanga melalui 2 jalur distribusi yaitu dari produsen langsung kepada konsumen akhir dan dari produsen ke pengecer. Usaha manisan tomatyang dilakukan di UD. kenangamenunjukkan bahwa margin
pada saluran I berbeda dengan
margin pada saluran II dan keuntungan yang diperoleh pada saluran I lebih besar dari pada saluran II sehingga saluran yang pendek (Saluran I) lebih efisien daripada
saluran yang panjang (Saluran
II). Kemudian untuk saluran pemasaran langsung ke konsumen harga yang
diberikan produsen ke konsumen untuk kemasan 200 gramRp. 15.000 per bungkus dan
kemasan untuk 400 gram Rp. 30.000 per bungkus. Tetapi saluran pemasaran ini agak lambat untuk pemasarannya, keuntungan yang diterima
oleh produsen tetap lebih tinggi dari keuntungan yang diterima oleh pihak
pengecer.
Sedangkan
untuk saluran pemasaran melalui pengecer harga yang diberikan produsen ke
pengecer yaitu untuk kemasan 200 gramRp. 14.000 per bungkus dan untuk kemasan
400 gramRp. 29.000 per bungkus. Sehingga harga manisan tomat sampai di tangan
konsumen untuk kemasan 200 gramsekitar Rp. 15.000, sedangkan untuk kemasan
400gramRp.30.000 per bungkus. Tetapi harga tersebut dapat berubah semua
tergantung dari pihak pengecer, apabila ingin mendapatkan keuntungan yang lebih
banyak maka harga manisan tomat akan dinaikan.
Namun
dalam kenyataannya di pasaran, manisan tomat ini cukup diminati oleh konsumen.
Dalam pemasaran langsung kepada konsumen UD. Kenanga memajang
produknya di rumah pengusaha manisan tomat itu sendiri karena belum bisa
membuat outlet sendiri akan tetapi walaupun dirumah konsumen sudah cukup
mengenal usaha ini dan tidak jarang UD. Kenanga ini mendapatkan pesanan dalam
jumlah yang cukup besar untuk acara-acara tertentu. Hasil penjualan yang paling
banyak adalah berasal dari penjualan yang dititip di pengecer. Hal ini
disebabkan karena lokasi UD. Kenanga
tidak berada di lokasi yang mudah dijumpai oleh masyarakat atau
konsumen, karena lokasi atau prasarana jalan merupakan penunjang perekonomian.
Untuk
jalur distribusi melalui pengecer UD. Kenanga masih menerapkan sistem titip yaitu pihak
produsen menitipkan produknya di toko atau di swalayan dan akan menerima
pembayaran setelah produk terjual habis. Harga produk yang diberikan pada toko
atau swalayan tersebut adalah untuk kemasan mika 200 gramdengan harga Rp.
14.000, sedangkan kemasan mika 400 gramdengan harga Rp. 29.000. Adapun tempat
penitipan produk dodol rumput laut tersebut yaitu :
1.
Lestari oleh-oleh yang berada
di rembiga
2.
Di jalan airlangga 1 toko
oleh-oleh
3.
Di depan hotel lombok raya 1
toko oleh-oleh
4.
Di swalayan
Harga
jual produk kepada konsumen ditentukan oleh pihak pengecer. Hal ini
mengakibatkan harga jual akhir produk menjadi bervariasi, dalam hal ini pihak
produsen sangat dirugikan oleh keadaan tersebut. Tetapi ini merupakan resiko
yang harus ditanggung, karena produk yang dipasarkan masih dalam tahap
pengenalan. Selain 2 jalur distribusi yang telah diuraikan diatas, masih ada
satu lagi kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh UD. Kenanga dalam memasarkan produknya yaitu dengan sistem pesanan.
6.8.
Pengertian biaya dan Penerimaan
6.8.1.
Pengertian Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap
merupakan biaya yang digunakan dalam satu proses peroduksi dan hanya
dikeluarkan satu kali dalam proses produksi. Yang termasuk kedalam biaya tetap
adalah biaya penyusutan, biaya alat-alat produksi, dan lain-lain.
Biaya variabel merupakan biaya yang
digunakan setiap kali akan melakukan proses produksi. termasuk kedalam biaya
variabel adalah biaya bahan baku, biaya bahan tambahan, upah tenaga kerja dan
lain-lain.
6.8.2.
Analisis Usaha Manisan Tomat
Dalam usaha
pengelolaan ada beberapa hal yang perlu di analisis:
a.
Keuntungan pengelola Agroindustri Manisan Tomat
Ï€ = TR – TC
keterangan:
Ï€ : Keuntungan Pengelola Produk
Olahan ManisanTomat
TR : Total Revenue ( nilai produk olahan Manisan tomat)
TC : Total Cost ( biaya pengolahan manisan tomat)
b.
Kelayakan Usaha Pengolahan Manisan Tomat
Untuk mengetahui kelayakan usaha pengolahan manisan tomat ditinjau dari
segi ekonomi dilakukan dengan analisis B/C ratio yang formulasinya sebagai
berikut :
B/C ratio = Total B
/ Total C
Keterangan :
B : Benefit
(manfaat)
C : Cost (biaya)
Untuk mengetahui Analisa Keuntungan atau
Pendapatan Pengolahan manisan tomat di UD. Kenanga kecamatan
ampenanKota Mataram, maka digunakan Analisa Usaha dengan beberapa perhitungan
yaitu sebagai berikut :
Net Revenue (NR)
Jumlah pendapatan bersih yang diterima dengan
memperhitungkan selisih antara total pendapatan (pendapatan kotor) dan total
biaya produksi dirumuskan sebagai berikut:
NR =
TR - TC
|
Dimana
: NR (Net Revenue) = pendapatan / keuntungan bersih
TR (Total
Revenue) = total penerimaan
TC (Total
Cost) = total biaya produksi
Diketahui :
Jumlah atau total keseluruhan dari penghasilan
atau pendapatan yang diperoleh dari produk yang dihasilkan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam 1 bulan, UD. Kenanga memproduksi manisan tomat sebanyak 80
bungkus ( mika kecil )dengan harga jual Rp. 15.000 per bungkus dengan produksi
yang dilakukan selama 1x per minggu dalam 1 bulan, maka penerimaan produksi
sbb:
TR (dalam bulan) = 1 x 4 x 1.200.000
= Rp. 4.800.000
TR (dalam tahun) = 12 bulan x Rp. 4.800.000
= Rp. 57.600.000
Jadi, total penerimaan dalam setahun (TR) yaitu : Rp. 57.600.000
Total Biaya Produksi = Biaya tetap + Biaya variabel
= Rp. 5.690.000
+ Rp. 10.958.000
= Rp. 16.648.000
Jadi total biaya produksi (TC)
yaitu : Rp. 16.648.000
TR = Rp. 57.600.000
TC = Rp. 16.648.000
Maka
: NR = TR
– TC
= Rp. 57.600.000–Rp. 16.648.000
= Rp. 40.952.000
Jadi keuntungan bersih yang
dapat diperoleh dari usaha pengolahan manisan tomat selama 1 tahun adalah
sebesar Rp. 40.952.000
6.9.
Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha yang digunakan adalah dengan menggunakan metode
Net B/C Ratio.Dan dengan membandingkan anatara keuntungan dengan biaya yang
didapat dari hasil perhitungan biaya.
Net B/C Ratio = benefit/ Cost
Usaha tersebbut dikatakan layak apabila Net B/C ratio > 0
Net B/C Ratio = Rp.
40.952.000/16.648.000
= 2,46
Jadi, usaha manisan tomat yang di produksi oleh UD.Kenanga dirasa sangat
layak untuk diusahakan.
No.
|
Uraian
|
Jmlh (1)
|
Satuan (1)
|
Jmlh (2)
|
Satuan (2)
|
Total
|
1.
|
BiayaTetap
:
|
5.690.000
|
||||
a. Biaya Penyusutan
|
5.190.000
|
|||||
- Bak karet
|
3
|
Buah
|
30.000
|
3 tahun
|
90.000
|
|
- Timbangan
|
2
|
Buah
|
250.000
|
5 tahun
|
100.000
|
|
- Wajan
|
3
|
Buah
|
100.000
|
6 tahun
|
300.000
|
|
- Pengaduk
|
4
|
Buah
|
5.000
|
1 tahun
|
20.000
|
|
- Kompor
|
1
|
Buah
|
250.000
|
1 tahun
|
250.000
|
|
-penyaring
|
2
|
Buah
|
15.000
|
1 tahun
|
30.000
|
|
-printer
|
1
|
Buah
|
400.000
|
3 tahun
|
400.000
|
|
-Komputer/laptop
|
1
|
Buah
|
4.000.000
|
3 tahun
|
4.000.000
|
|
b. Bunga Modal 10%
|
0,10
|
%
|
5.000.000
|
per tahun
|
500.000
|
|
2.
|
Biaya Variabel :
|
10.958.000
|
||||
- Tomat
|
400
|
Kg
|
4.000
|
per kg
|
1.600.000
|
|
- Gula pasir
|
150
|
Kg
|
12.000
|
per kg
|
1.800.000
|
|
- kapur sirih
|
480
|
Gram
|
1000
|
Per 10 gram
|
48.000
|
|
- Plastik mika
|
2400
|
Biji
|
250
|
per biji
|
600.000
|
|
-kertas stiker
|
40
|
Biji
|
2.000
|
Per biji
|
80.000
|
|
-plastik bening
|
20
|
Pcs
|
13.000
|
Per pcs
|
260.000
|
|
-bahan bakar
|
2
|
Tabung
|
95.000
|
Pertabung
|
190.000
|
|
- Upah TK Pengolah
(1 orang)
|
250
|
Hari
|
20.000
|
per orang
|
5.000.000
|
|
- Upah TK Pengemas
(1 orang)
|
960
|
per bungkus
|
500
|
per kg
|
480.000
|
|
3.
|
Total Biaya Produksi:
|
16.648.000
|
||||
4.
|
Penerimaan
|
57.600.000
|
||||
5.
|
Keuntungan Bersih
|
40.952.000
|
||||
6.
|
B/C Ratio
|
2,46
|
BAB
VII : KESIMPULAN DAN SARAN
7.1
Kesimpulan
Pada pelaksanaan PKL yang
dilaksanakan di UD.Kenanga maka dapat ditarikkesimpulan
sebagai berikut :
1.
Ketersediaan
bahan baku tomat yang cukup mudah untuk didapatkan merupakan faktor penentu
lancarnya proses produksi manisan tomat, selain ketersediaan dan dukungan dari
faktor-faktor pendukung lainnya (modal, tenaga kerja, sarana dan prasarana,
proses pengolahan, proses pengemasan dan sistem
pemasaran).
2.
Saluran pemasaran pada UD. Kenanga menggunakan dua saluran pemasaran:
a.
UD. Kenanga -- Konsumen akhir.
b.
UD. Kenanga -- Pengecer -- Konsumen akhir.
3.
Saya selaku Mahasiswa bertambah pengetahuan dan
keterampilan yang saya miliki dalam dunia usaha pada sistem pemasaran.
7.2
Saran
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan UD. Kenanga dapat disarankan beberapa hal,
antara lain :
1.
Kepada
pihak UD. Kenanga disarankan agar dalam pengolahan
produknya bisa mempertahankan kualitas dan mutu sehingga citra produk tanpa
bahan pengawet yang diproduksinya tetap terjaga.
2.
Diharapkan
kepada UD. Kenanga untuk lebih kreatif dalam menciptakan inovasi
dalam hal penyajian kemasan agar lebih menarik minat konsumen untuk membeli.
3.
Diharapkan
kepada UD. Kenanga untuk menambah teknik promosi, misalnya
membuat kartu nama pemilik agar konsumen lebih mudah mengenal dan mencari
tempat usaha pengolahan hasil-hasil produk pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)