Aku adalah seorang siswa, lebih tepatnya siswa di University of Life. Selain kesibukanku belajar, tugas utamaku adalah mengurus rumah kecil beserta penghuninya yakni bayi mungil & toodler titipan Tuhan serta imam penuntun surga/ayah dari anak-anakku (suami)🥰.
Oh ya guys, perkenalkan ini salah satu dari sekian banyak produk Yuri. Yang paling saya suka ini nih guys, Yuri Porstek, dari saya kecil sampai sekarang, ibu saya tetap setia dengan produk ini. Wes di hati, kalau kata ibu mah, hhe. Dengan Yuri Porstek, membersihkan porselen & keramik jadi lebih menyenangkan. Dengan bentuk botol yang pas digenggam, tinggal diaplikasikan pada daerah yang kotor, diamkan beberapa menit, kerak kotoran & jamur membandel minggat seketika. Dengan bahan aktif Hidrochloric Acid dan Surfactant Yuri Porstek juga efekrif membunuh kuman-kuman penyebab penyakit.
Wes guys, jangan ragu pilih Yuri Porstek kalau kalian mau membersihkan kamar mandi ya. Dijamin disayang mertua, hhe. Kecuali jomblo, ups. Mudah-mudah lekas nyusul rabi ya rek yaa*🫢🤭✌️🙏Ok cukup, back to laptop ya guys. Bagiku menanam adalah refreshing. Tanaman ibarat anak-anak yang juga perlu dirawat dengan penuh perhatian & penuh cinta. Sebagai seorang pelaku rumah tangga, tentu setiap hari akan berjumpa dengan yang namanya sampah. Ketertarikan serta tanggungjawabku sebagai hamba Tuhan untuk menjadi khalifah & menjaga kelestarian bumi membuatku selalu berusaha untuk care terhadap lingkungan, terutama soal kebersihan.
Mulai dari dapur misalnya, pemilahan sampah saya lakukan. Antara sampah organik & anorganik. Sampah organik pun juga saya pilah lagi, antara sampah nabati & hewani. Semua saya lakukan tentu punya tujuan.
Pertama, sampah anorganik, yang masih bisa didaur ulang dipisah dengan yang tidak dapat didaur ulang sendiri, misal sebagai bahan kerajinan tangan/mainan recycle untuk anak/dijual ke abang rombengan (Madura), lumayan kalau tidak mendapat cuan, bisa mendapat piring hehee. Sementara sampah yang sudah tidak dapat saya kelola sendiri (misal plastik kotor) terpaksa harus dibakar ditempat khusus, nantinya hasil pembakaran menyisakan residu di tanah yang dapat dibuat sebagai campuran media tanam. Ini sangat bermanfaat guna menggemburkan tanah. Kedua, sampah organik. Sampah nabati, seperti sisa potongan sayur, dedaunan, ranting, kulit buah dsb dicacah kecil sehingga dapat dibuat sebagai pupuk kompos. Pupuk alami yang murah meriah, ramah lingkungan dan tentunya dapat menjaga kelembaban tanah. :) Adapun sampah hewani, seperti tulang ikan, tulang ayam dan sebagainya dikumpulkan dan diletakkan di tempat khusus pembakaran. Kenapa tidak saya jadikan pupuk kompos juga? Karena sampah hewani memiliki kandungan protein yang lebih besar, sehingga lama-kelamaan akan menyebabkan bau yang lebih menyengat dibanding sampah nabati. Nah, sudah tahu kan alasannya sekarang, demi keestetikan supaya tanaman hiasnya tak hanya sedap di mata tapi juga semerbak di hidung alias tidak meresahkan kesejahteraan hidung tentunya, hhe :D.
Jadi bagiku, pemilahan sampah ini selain membuat lingkungan menjadi lebih bersih juga dapat membuat penghuninya sehat, bahagia dan lebih produktif. Jika sampah terorganisir dengan baik, maka kita akan dapat meminimalisir tumpukan sampah, bahkan tumpukan sampah rumah tangga bisa tidak ada sama sekali, jika hal ini terjadi tidak akan ada lalat berseliweran yang menjadi sumber penyakit. Hari-haripun menjadi lebih produktif dengan kegiatan memilah sampah & merawat tanaman, syukur-syukur jika nanti tanamannya sudah besar ada yang bisa dipanen. Wah, menyenangkan bukan?. Yuk, kelola sampah dari sekarang. Cintai alam, maka alam akan mencintaimu. Love our earth.🌱🌏🥰
Oh ya, itu caraku dalam mengelola sampah mulai dari rumah. Kalau kamu, bagaimana? Tulis di kolom komentar ya, terimakasih.😊🙏
______________________
*rabi ya rek yaa: cepat menyusul ke pelaminan











